Thaharah: Pengertian dan Tata Caranya

Dalam Islam thaharah (bersuci) memiliki posisi yang sangat penting, bahkan mejadi bab pertama yang dipelajari dalam ilmu fiqih. Bersuci merupakan perintah agama yang sangat penting dan bisa dikatakan levelnya lebih tinggi dari sekedar bersih-bersih. Sebab, tidak semua yang bersih adalah suci.

thaharah: pengertian thaharah dan tata caranya
 

Pengertian Thaharah (Bersuci)

Thaharah jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia artinya adalah bersuci atau membersihkan diri. Bersuci disini maksudnya membersihkan diri dari segala kotoran atau hadats dan najis. Baik kotoran yang menempel di badan, pakaian, ataupun tempat tinggal.

Bersuci ini bisa dilakukan dengan cara mandi ataupun istinja'.

Dengan mandi, badan yang kotor akan menjadi bersih, selain membersihkan kotoran yang menempel mandi juga menjadi salah satu ikhtiar dalam menjaga kesehatan badan.

Dengan istinja', bisa membersihkan kototran yang menempel pada tubuh setelah buang air kecil (BAK) ataupun buang air besar (BAB).

Alat yang digunakan untuk bersuci adalah air bersih dan suci bebas dari najis, jika tidak ada, bisa dengan menggunakan tisu atau kayu atau bebatuan kering.

Tata Cara Thaharah (Bersuci)

Perlu diketahui, bahwa kotoran manusia atau hewan serta bangkai hewan adalah sesuatu yang najis dan harus dibersihkan. Saat badan, pakaian, dan tempat tinggal kita terkena najis, maka wajib bagi kita untuk membersihkan dan mencusikannya, karena sesuatu yang terkena najis akan menjadi najis pula.

Bagaimana cara membersihkan dan mensucikannya dari najis?

  1. Menyiram dan membasuhnya dengan menggunakan air bersih dan suci yang bebas dari najis.
  2. Mandi, dimulai denganm membaca kalimat basmalah, dilanjutkan dengan membasuh seluruh tubuh dengan menggunakan air dan menyabuninya sampai bersih. Mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Setelah selesai, keringkan dengan menggunakan handuk bersih.
  3. Istinja', setelah selesai buang air kecil atau buang air besar bersihkan dengan menggunakan air, kalau tidak ada air bisa menggunakan tisu atau batu yang kering.

Hikmah Thaharah (Bersuci)

Sebagaimana ibadah-ibadah lainnya, perintah bersuci juga mengandung hikmah di dalamnya. Setidaknya ada 4 hikmah tentang di syariatkannya thaharah (bersuci). Berikut hikmah tentang thaharah.

Pertama, bersuci merupakan suatu bentuk pengakuan Islam terhadap fitrha manusia. Manusia memiliki kecendrungan untuk hidup bersih dan menghindari sesuatu yang kotor dan jorok. Karena Islam adalah agama yang fitrah maka Islam mensyariatkan hal-hal yang selaras dengan fitrah manusia.

Kedua, menjaga kemuliaan dan wibawa ummat islam. Ummat Islam mencintai kehidupan bermasyarakat yang aman dan nyaman. Islam tidak mengiginkan ummatnya tersingkir atau dijauhi dalam kehidupan bermasyarakat lantaran persoalan kebersihan. Seriusnya Islam dalam hal bersuci menunjukan komitmennya dalam menjaga kemuliaan ummatnya.

Ketiga, menjaga kesehatan. Kebersihan merupakan salah satu bagian penting dalam menjaga dan menjauhkan seseorang dari serangan penyakit. Banyak penyakit yang umumnya disebabkan oleh lingkungan yang tidak bersih. Karena itu tidak salah ada pepatah yang mengatakan bahwa "kebersihan adalah pangkal kesehatan".

Keempat, menyiapkan diri dengan kondisi terbaik saat menghadap Allah SWT, tidak hanya bersih tapi juga suci. Ketika sholat, berdoa, dan bermunajat, seorang hamba seyogianya harus dalam keadaan bersih dan suci secara lahir dan batin, karena Allah SWT mencintai orang-orang yang bertobat dan menyucikan diri.

Semoga dengan pembelajaran di atas, kita semua dapat menjaga kebersihan dan ksucian diri kita dari segala macam kotoran dan najis. Serta bisa menambah wawasan kita dan dapat mengamalkan sebagian kecil ajaran agama Islam tentang kebersihan.

Referensi:

Artikel berjudul "Bersuci (Thaharah) dan Tata Caranya (Bagian. I)" diakses pada 18 September 2020, dari https://portal-ilmu.com/bersuci-thaharah-bagian-1/

Artikel berjudul "‘Thaharah’ dan Hikmah Pensyariatannya bagi Umat Muslim" diakses pada 18 September 2020, dari https://www.madaninews.id/2475/thaharah-dan-hikmah-pensyariatannya-bagi-umat-muslim.html

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url